Jumat, 24 Februari 2017

KAMU YANG BERTOPENG

aku yang sempat menyimpan sebuah rasa padamu
aku yang sempat membuatmu bahagia
aku yang sempat memberi segala apa yang aku punya untukmu
aku yang terus berjuang untuk semua kebahagiaanmu

aku yang pernah tertindih indahnya kisah sebuah kasih
aku yang pernah terjerumus dalam sebuah cerita
aku yang pernah mengusap air mata yang jatuh basahi pipimu
aku yang masih saja melihat updatanmu

kamu yang dahulu memberi senyum indah tak terlupa
kamu yang dahulu memberi kisah tak berujung
kamu yang dahulu berharap aku yang selalu ada
kamu yang dahulu meronta menangis bercerita tentang kesengsaraanmu

kamu yang dahulu memberi isyarat untuk ku mendekat
kamu yang dahulu memberiku kisah indah
kamu yang dahulu manis manja
dan kamu yang dahulu tercerita

sekarang kamu lupa akan segala hal
sekarang kamu lupa siapa aku
dan bahkan kamu hilang menanamkan kerinduan tak bertepi

setelah apa yang kamu dapat dan inginkan kembali tercapai. kau mencapakkan, meninggalkan, dan bahkan berpaling dari apa yang telah kau tanam pada janji yang terpatri.
kini ku sadari siapa dirimu. kini ku sadari apa mau mu. dan kini ku sadari kau bukan cinta yang sesungguhnya. yang telah ku sungguh kan pada untaian do'a yang menggema dalam sujud.

menjauh dan menjauhlah, tak usah kau pilih mana yang rela berkorban, pilihlah dia yang telah mengkhianatimu dalam topeng kasi sayangnya, pilihlah dia yang menyengsarakan mu ketika kau mengandung, pilihlah dia yang telah membuat mu menangis, meski kadang tangisan mu yang selalu ku usap.

maaf jangan kau pulang dan temui ku. aku bukan orang yang tepat untukmu, dan kamu bukan orang yang tepat untuk ku. terutama perihal apa yang telah ku perjuang kan


ES Wiranata Sukardi
25/02/2017
Mas ER

SEMUA KARENAMU CINTA YANG TERSEMBUNYI

kala cerita yang teriring sebuah perjuangan. rasa yang menyebabkan itu semua tumbuh. awal cerita yang penuh dengan senyuman. kau dan aku saling bertatap mata, saling lempar senyum. aku tertarik padamu. tertarik dalam sebuah pandangan yang pertama yang jatuh menimbulkan sebuah rasa.

cerita tak cukup sampai disitu, aku mendekatimu. mengulurkan tangan untuk berkenal denganmu. kau menyambut dengan hangat uluran tangan, jua dengan senyum yang mendarat mulus terlihat di mata. sungguh indah awal cerita itu.

namun seiring berjalannya skenario yang telah Tuhan tulis.kau meninggalkan cerita indah yang hampir saja sempurna. kau pergi dengan meninggalkan sebuah luka yang tak sempat terbalut. luka yang tak berdarah, luka yang hampir saja membunuh rasa.

ku cukup kan semua tentang mu. tentang cerita kita. aku lebih memilih untuk berdiam dan melihat tingkah mu. tingkah yang membuat hati makin terluka parah. dan akhir dari sebuah cerita, ku coba untuk berpaling dari segalanya. aku melangkah mundur. melangkah meninggalkan cerita yang telah terkenang dahulu.

aku menyadari hukum rasa memang kejam. siapa yang mencinta sungguh akan terasa sakit jika ia terpatah. tapi akan terasa bahagia jika terus tersambung. cinta memang perlu sebuah perjuangan. dan saling percaya menjadi kunci utama dalam sebuah hubungan.


ES Wiranata Sukardi
24/02/2017
Galau

Senin, 20 Februari 2017

KAMU, YANG PERNAH AKU PERJUANGKAN

pada hari lalu, aku yang setelah hujan berlalu pergi menemui mu. di sebuah cafe dengan nuansa romantis. dikelilingi lilin kecil yang hampir redup. kita berbicara tentang banyak hal. tentang kesengsaraanmu di tinggal orang yang tercinta. tentang kebutuhanmu yang harus tercukupi.

aku hanya terdiam iba melihat semua yang terjadi padamu. aku mencoba menghapus air mata yang jatuh perlahan dari kelopak mata cantikmu. aku mencoba menutupi kesedihanmu dengan kasih yang aku punya. namun kau tetap saja menangis merdu.

dan hari itupun hujan semakin deras menerpa bumi yang terdiam. suara gemercik air terlihat sangat jelas. wajah merah merona setelah air turun mengaliri pipi terlihat begitu mengharukan. mata indahmu berbinar merah.

sudahlah, hentikan ucapku. aku yang sesungguhnya mencintaimu belum berani mengatakan yang sesungguhnya. aku tahu kamu perempuan sengsara pada masanya. aku coba memenuhi semua keinginanmu, dan itu terlaksana.

namun setelah masa itu lewat dan terlewati. kamu begitu sangat melupakan hal dahulu yang pernah aku perjuangkan. kau memunafikkan semua yang kamu pinta untuk aku lakukan. kau mendustakan segala yang pernah kita jalin. janji-janji dahulu hanya sebagai angan yang tak terpenuh. kini kau tusukan duri tajam dalam hati perihal rasa. kau campakan perihal khayal yang terukir manis, dan kau injakkan kaki untuk tinggalkan segalanya.

aku hanya terseyum sedih melihat tingkah yang keterlaluan ini. cukup mengerti tentang mu dan perasaanmu. aku hanya ingin kau berhenti dengan langkahmu. cukupi semua skenariomu. karena cinta pada dasarnya bukan sebuah mainan, tapi cinta adalah sebuah keseriusan yang terencana.


ES Wiranata Sukardi
21/02/2017
Sebut Saja Mas ER

Kamu Yang Mempertigakan Cinta

Dahulu, sebelum kau mengenal dia, kita masih menjadi kita. namun setelah semua bertiga kamu membagikan rasa cinta yang sudah tumbuh dan berakar.

semua telah berubah. dahulu kau sempurna memeluk dan mengerat pegangan, sekarang hanya ada pelukan tanpa pegangan. kau perlahan membunuh, menusuk hingga mencabik hati yang kini terdapat sebuah retak yang tak terurai.

senyum yang dahulu terlihat ceria, kini kau rubah dengan sebuah bencana. aku hanya berdiam. entah apa yang membuatmu menjadi liar. mungkin dia yang lebih sempurna, atau aku yang terlalu memanja. kau telah berpaling dari semua kenangan yang tercipta.

sungguh tak terduga, hingga catatan ini tertulispun aku masih saja mencintaimu. entah terlalu bodohkah atau memang seperti itu sebuah cinta. aku hanya bisa berfikir, entah apa yang kamu fikir. yang jelas semua telah berubah. aku dan kamu sekarang sudah tak jadi kita.

sekarang, esok, atau nantipun tak akan pernah lupa dengan semua yang telah terjadi. mencintai memang tak butuh waktu banyak, tapi melupakan mesti memakan waktu banyak.

ES Wiranata Sukardi
21/02/2017
Untuk Mantan